Studi Komparatif Kadar Gula Darah Puasa Pada Lansia Hipertensi Dengan Non Hipertensi Di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Abiyoso.

Penulis

  • Santi Damayanti Universitas Respati Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.58467/ijons.v2i2.37

Abstrak

Hipertensi merupakan penyakit yang biasanya terjadi pada kelompok dewasa dan lansia. Hipertensi dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan berbagai komplikasi salah satunya dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin yang mengganggu kadar gula dalam darah. Penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat hipertensi juga akan meningkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus. Tujuan penelitian Mengetahui Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa pada Lansia Hipertensi dengan Tidak Hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Abiyoso. Metode penelitian ini adalah studi komparatif dengan desain cross sectional. Besar sampel untuk kelompok hipertensi yaitu 30 orang dan non hipertensi yaitu 30 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis data dengan uji T-Test Independent. Rata-rata gula darah puasa pada lansia hipertensi yaitu 107,77 mg/dl dan tidak hipertensi 90,57 mg/dl. Hasil statistik menggunakan uji T-Test Independent didapatkan nilai P value 0,025 (P hitung <0,05), dengan nilai OR sebesar 21,36 dengan tingkat kepercayaan 95%. Ada Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa pada Lansia Hipertensi dengan Tidak Hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Abiyoso. Lansia dengan hipertensi perlu dilakukan pemeriksaan gula darah puasa secara berkala untuk indentifikasi terjadinya diabetes sedini mungkin.

Referensi

Adnan, T & Isworo, J.T. (2013). Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi, volume 2, no 1.

American Heart Association. (2016). Internet. Heart Disease and Stroke Statistics- 2016 Update. http://circ.ahajournals.org/content/early/2015/12/16/CIR.0000000000000350.

American Heart Association. (2017). Guideline for The Prevention, Detection, Evaluation and Managementof High Blood Pressure in Adult. https://healthmetrics.heart.org/wp-content/uploads/2017/11/Highlights-from-the-2017-Guideline.pdf.

Anggraini. (2012). Jenis Kelamin Penderita Hipertensi. Bandung: PT Remaja Rosida Karya

Badan Pusat Statistik. (2017). Angka Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Benson, dkk, (2012). Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.

Garnita, D. (2012). Faktor Risiko Diabetes Mellitus Di Indonesia (Analisa Data Sakerti 2007). Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Guyton A.C & Hall J.E. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapura: Elsevier.

Huda, S.A. (2016). Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah Manusia di RW 03 Kelurahan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Jurnal Pendidikan Biologi, volume 7, no 2. Mei 2018

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Situasi Lanjut Usia di Indonesia. www.depkes.go.id/download.php?file=download/.../infodatin%20lansia%202016.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Analisis Lansia di Indonesia.

Kim, M.J., Lim, N.K., Choi, S.J & Park, H.Y. (2015). Hypertension Is An Independent Risk Factors for Type 2 Diabetes: The Korean Genome and Epidemiology Study. Hypertension Research, 38, 783–789.

Kristanti, E.E., Huriah, T., Khoiriyati, A. (2016). Karakteristik Prediabetes di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri. Jurnal Penelitian Keperawatan, volume no 2. http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/273.

Mihardja,L. (2009). Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, volume 59, no 9.

Miller, Carol A. (Carol Ann). (2012). Nursing for Wellness in Older Adults. Ed.6. China: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.

Muthunarayanan, L., Ramraj, B., & Russel, J.K (2015). Prevalence of Prediabetes and Its Associated Risk Factors Among Rural Adults in Tamil Nadu. Medicine and Health Sciences. http://www.amhsjournal.org/temp/ArchMedHealthSci32178-6802784_185347.pdf.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2014). Hipertensi. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf.

Puspita, E., Haskas, Y., Nani, S., & Makassar, H. (2014). Berobat di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 5(1), 58–64. Retrieved from http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/725

Putri, R.A. (2014). Hubungan Obesitas dengan Prediabetes Pada Mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2013. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Rayhani. (2013). Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Pekanbaru Riau. Faculty of Medicine – University of Riau

Redondo, et al. (2015). Modifiable Risk Factors associated with Prediabetes in Men and Women: A Cross Sectional Analysis of The Cohort study in Primary Health Care on The Evolution of Patients with Prediabetes (PREDAPS-study). BMC Family Practise.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.l., & Cheever, K.H. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. China: Lippincott Williams & Willkins

Trisnawati S, Widarsa T, Suastika K (2013). Faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, PHPMA. http://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/article/viewFile/6636/5069.

Wahdah, N. (2011). Menaklukan Hipertensi dan Diabetes (Mendeteksi, Mencegah dan Mengobati) dengan Cara Medis dan Herbal. Yogyakarta: MultiPress.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-29