Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Calon Pengantin Terhadap Pelaksanaan Skrining Pranikah

Implementation of Premarital Screening

Abstrak

Berdasarkan hasil SDKI 2017 yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap 70% wanita menjawab pemeriksaan yang dibutuhkan sebelum pernikahan adalah pemeriksaan fisik.  Selama tahun 2020 jumlah wanita usia subur yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan skrining pranikah menurun dibandingkan tahun 2019, tidak mencapai 5 persen dari total jumlah WUS di Provinsi Banten. Berdasarkan hasil laporan KESGA Tangsel 2022, Puskesmas Pondok Ranji baru melaksanakan MOU pelayanan skrining pranikah dengan pihak KUA pada bulan Maret 2022. Selama bulan September 2022 hingga Desember 2022 di Puskesmas Pondok Ranji, terdapat sebanyak 15 calon pengantin yang melakukan skrining pranikah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku calon pengantin dalam pelaksanaan skrining pranikah di wilayah Puskesmas Pondok Ranji Tangerang Selatan Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dengan jumlah 40 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan jenuari 2023-Februari 2023. Hasil uji statistik menjelaskan terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p-value= 0,020) OR=9,714, pendidikan (p-value=0,025) OR=6,364, pekerjaan (p-value=0,032) OR= 7,250, pengetahuan (p-value= 0,034) OR=7,467, sikap (p-value= 0,020) OR=0,103, dukungan keluarga (p-value= 0,044) OR=5,750 dengan perilaku calon pengantin terhadap pelaksanaan skrining pranikah. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan  calon pengantin mampu mengikuti pemeriksaan skrining pranikah sesuai dengan standar yang dianjurkan pemerintah, dan bagi tenaga kesehatan diharapkan melakukan upaya peningkatan cakupan skrining pranikah kepada pasangan calon pengantin di Puskesmas Pondok Ranji melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat terutama calon pengantin.