Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Prematur Di RSUD Cibinong
Abstrak
Latar Belakang: Angka jumlah kematian bayi prematur di RSUD pada tahun 2014 yaitu sebanyak 169 kasus. Jumlah kematian bayi prematur pada tahun 2015 mengalami kenaikan yaitu sebanyak 180. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor. Metode: Penelitian ini bersifat korelatif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021. Populasinya dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang melakukan persalinan prematur berjumlah 50 orang. Dengan variabel dependent yaitu persalinan prematur dan variabel independent yaitu umur, jarak kelahiran, infeksi, paritas, pendidikan dan kunjungan ANC, adapun kriteria respondesn dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin yang memiliki bayi dengan berat badan di bawah 2500 gram. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariate. Hasil analisa bivariat diperoleh, umur p-value = 0,019 jarak kelahiran p-value = 0,293 infeksi p-value = 1,000 paritas p-value = 0,001 pendidikan p-value = 0,498 kunjungan ANC p-value = 0,085 dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Cibinong. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan kejadian persalinan prematur dengan p-value = 0,019 OR=4,737 (0,904- 24,809%), dan terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian persalinan prematur dengan p-value = 0,001 OR=1,161 (0,208-6,473). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara umur dengan persalinan prematur dan paritas dengan persalinan prematur. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu dengan persalinan prematur dapat berkurang.